Jakarta – Ibu Kota Negara (IKN) baru yang akan dibangun di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, tidak luput dari ancaman serangan negara lain. Karena itu, sistem pertahanan canggih kini sedang dirancang untuk melindungi IKN baru dari ancaman tersebut.
Direktur Pertahanan dan Keamanan Bappenas Bogat Widyatmoko mengatakan, lokasi IKN baru di Kalimantan Timur cukup strategis dan bisa menciptakan perspektif geostrategis baru. Akan tetapi, letak IKN yang strategis tak membuat lokasi itu terbebas dari berbagai ancaman, baik itu berasal dari dalam negeri, luar negeri, atau gabungan keduanya.
Alasannya, letak IKN baru nanti dekat dengan perbatasan darat ke Malaysia. Lokasi IKN baru juga dekat Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II dan choke point atau titik sempit dunia. Ibu kota di Penajam Paser Utara juga dekat dengan Flight Information Region (FIR) milik Singapura, Malaysia, dan Filipina.
“Ibu kota negara baru ada dalam radius jelajah ICBM (intercontinental ballistic missile) dan rudal hypersonic negara tertentu,” kata Bogat, dikutip Minggu (9/1/2022).
Mengantisipasi potensi-potensi gangguan itu, pemerintah kini merancang sistem pertahanan dan keamanan berteknologi modern untuk melindungi IKN baru. Salah satu teknologi yang akan digunakan di IKN baru adalah surface air missile.
Menggunakan teknologi ini, IKN baru bisa terlindung dari ancaman serangan rudal dari radius lebih dari 200 kilometer. Sistem ini memungkinkan aparat keamanan bisa menghancurkan rudal dengan misil berkecepatan supersonik.
“Jadi, sebelum rudal 200 kilo dari sasaran sudah mampu dijangkau radar. Dengan kecepatan supersonic, rudal pengamanan ibu kota yang sekarang diinstal di teluk naga mampu menghancurkan rudal tersebut. Konsepnya seperti iron drone di Israel. Hanya saja perbedaannya ada di misilnya,” katanya.
Sistem pertahanan dan keamanan di IKN baru perlu dilengkapi dengan teknologi canggih karena saat ini militer China bergerak cukup agresif di wilayah Natuna. Akan tetapi, Bogat berkata, kemungkinan terjadi perang terbuka sangat kecil sampai 2045 mendatang. Sekalipun ada, konflik yang muncul kemungkinan bersifat terbatas.
Menurut Bogat, konsep sistem pertahanan dan keamanan di IKN baru dirancang dengan mengacu pada sistem pertahanan dan keamanan secara nasional. Ada empat komponen yang terkandung di sistem tersebut. “Komponen pertama intelligence, kedua pertahanan, ketiga keamanan termasuk keamanan dalam negeri dan masyarakat, dan keempat adalah siber,” katanya.
Penyusunan rancang bangun sistem tersebut juga dilakukan sesuai kaidah cost effectiveness dan quality of spending. Bogat berkata, sistem pertahanan dan keamanan di IKN mengadopsi smart defense dan dual strategy. Hal ini untuk menghadapi ancaman pertahanan dan keamanan berupa wahana udara, wahana laut, wahana darat, dan wahana siber. (**)