SERANG, Cahaya Bangsa — Warga pesisir Pantai Gope, yang terletak di Kelurahan Karangantu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, mengeluhkan kondisi Sungai Cibanten yang mengalami pendangkalan parah. Kondisi ini telah berlangsung selama bertahun-tahun tanpa ada pengerukan, mengakibatkan aktivitas nelayan terganggu.
Sejumlah warga yang ditemui di lokasi mengungkapkan, pendangkalan sungai sepanjang dua kilometer itu menyulitkan perahu nelayan saat keluar masuk. “Baling-baling kapal sering rusak karena tersangkut lumpur, bahkan mesin kapal juga cepat panas. Hal ini sudah terjadi bertahun-tahun dan tidak pernah ada perhatian dari instansi terkait,” ujar salah seorang warga.
Mereka menilai, seharusnya sungai tersebut dikeruk setiap tiga tahun sekali agar bisa dilalui dengan lancar. Selain dangkal, sungai ini juga dipenuhi sampah. Jika hujan deras, air sungai meluap hingga menggenangi permukiman warga di sekitarnya.
Warga berharap pemerintah, baik pusat maupun daerah, segera mengambil tindakan. Mereka mempertanyakan kapan Sungai Cibanten akan dikeruk agar nelayan dapat melaut dengan aman dan lancar, sehingga perekonomian masyarakat bisa meningkat.
“Kami merasa pelabuhan ini dianaktirikan. Padahal, jika dikelola secara profesional, Karangantu bisa menjadi ikon Kota Serang dan Banten serta menyumbang pendapatan negara,” kata warga lainnya. Masyarakat Pesisir Pantai Gope mendesak pemerintah untuk segera menata dan membangun Karangantu yang kini terlihat kumuh dan semrawut.