Jakarta – Anggota Komisi III DPR RI, Hasbiallah Ilyas, menjelaskan pernyataannya soal ada baiknya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telepon pejabat terkait terlebih dulu jika ingin melakukan operasi tangkap tangan (OTT). Hasbi menyebutkan pernyataannya itu sebagai guyonan dan lebih menekankan pada titik pencegahan dari KPK.
Pernyataan Hasbiallah terkait OTT KPK itu disampaikan saat uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) calon pimpinan KPK di DPR RI. Ia mengatakan perlu ada kebijakan yang dititik-beratkan pada upaya pencegahan.
“KPK ini lebih banyak pemborosannya OTT (proses) satu tahun, sudah satu tahun setelah itu uang negara hilang dulu baru ditangkap. Kenapa kita tidak bisa kalau nanti bapak terpilih, bapak harus ambil sikap ekstrem. Kalau sudah tahu misalnya salah satu pejabat negara, gubernur, atau bupati melakukan korupsi, atau indikasi melakukan korupsi itu paling tidak kita sampaikan, kita telepon, ‘hai bapak jangan lakukan korupsi, lakukan korupsi anda saya tangkap’, selesai. Tidak ada yang negara yang dirugikan,” ujar Hasbiallah dalam fit and proper test Johanis Tanak beberapa waktu lalu.
Hasbi menjelaskan maksudnya sebagai guyonan. Ia mengatakan jika setuju dengan OTT, tetapi ada baiknya untuk dilakukan pencegahan terlebih dahulu supaya tak ada uang negara yang dirugikan.
“Maksud saya, yang saya sampaikan tujuan saya primadonanya itu adalah pencegahan, bukan berarti kita tidak mau (OTT), bukan berarti kita tidak setuju dengan tangkap tangan. Saya setuju, di awal saya bilang setuju,” ujar Hasbiallah kepada wartawan, Senin (25/11/2024).***