Jakarta – Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani mengumumkan pada Kamis 14 April 2022 kemarin bahwa anggaran untuk pembangunan IKN tahun depan telah disiapkan dengan nilai dari Rp27 triliun hingga Rp30 triliun.
“Tahun depan sudah mencadangkan untuk belanja pembangunan ibu kota negara baru, yaitu antara Rp 27 triliun sampai Rp 30 triliun,” tutur Menteri Keuangan Sri Mulyani indrawati, dilansir dari halaman kompas.com, Jumat 15 April 2022.
Pada tahun 2023 pagu indikatif anggaran belanja ada pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Anggaran IKN ini akan digunakan untuk melakukan pembangunan di IKN Nusantara. Salah satunya adalah pembangunan akses jalan, infrastruktur dasar serta membangun gedung Kementerian Perhubungan.
Selain itu dana anggaran tersebut akan digunakan untuk memperbaiki beberapa akses yang menghubungkan kota Kalimantan Timur secara bertahap.
Selain itu dana anggaran tersebut akan digunakan untuk memperbaiki beberapa akses yang menghubungkan kota Kalimantan Timur secara bertahap.
Sri Mulyani juga menegaskan pemerintah akan membangun fasilitas kesehatan, keamanan dan ketahanan.
“Begitu juga untuk sarana prasarana di bidang kesehatan, ketahanan, dan keamanan,” tuturnya.
Dikutip dari halaman liputan6.com, Jumat 15 April 2022, mulai tahun depan anggaran Indonesia akan digunakan dalam hal yang positif agar kondisi ekonomi tanah air terjaga efisien dan terkendali.
“Anggaran untuk berbagai simpul konektivitas dan untuk membangun awal di bidang pendidikan seperti sarana sekolah dan kesehatan. Ini juga untuk mendukung belanja sarana prasarana di bidang ketahanan dan juga di bidang keamanan,” ucapan Sri Mulyani.
Ia juga mengumumkan pagu indikatif untuk lembaga pemerintahan yang memiliki jumlah fantastis Rp977,1 triliun.
Dengan demikian tahun depan diperkirakan Pagu indikatif untuk belanja Kementerian lembaga akan mencapai Rp 977,1 triliun,” jelasnya.
Tahun depan, Sri Mulyani berencana akan menjaga momentum agar perekonomian Indonesia bisa kembali seperti sedia kala.
“Namun pada saat yang sama APBN juga mulai disehatkan dengan defisit yang dikendalikan di bawah 3 persen,” tegasnya.